Selasa, 26 April 2016

Akal dan Nafsu

Dalam suatu riwayat dikisahkan, ketika Allah SWT menciptakan akal. Lalu Allah SWT berfirman, "Wahai akal, menghadaplah engkau." Maka akal pun menghadap, kemudian Allah SWT berfirman, "Wahai akal, berbaliklah engkau." Lalu akal pun berbalik. Lantas Allah SWT berfirman, "Wahai akal, siapakah Aku?". Lalu akal pun menjawab, "Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang dhaif dan lemah." Lalu Allah SWT berfirman, "Wahai akal, tidak Aku ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau."

Setelah itu Allah SWT menciptakan nafsu. Allah SWT berfirman, "Wahai nafsu, menghadaplah kamu." Nafsu tidak menjawab sepatah kata pun, malah sebaliknya, hanya berdiam diri. Kemudian Allah SWT berfirman lagi, "Siapakah engkau dan siapakah aku?". Lalu nafsu berkata, "aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau." mendengar itu Allah SWT murka dan menyiksanya di neraka Jahannam. dan setelah 100 tahun kemudian, nafsu dikeluarkan dari neraka, dan Allah SWT berfirman lagi, "Siapakah engkau dan siapakah aku?".  Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau." Lalu Allah SWT menyiksa nafsu itu dalam neraka lagi selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan lagi dari neraka Allah SWT berfirman, "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata, "Aku adalah hamba-Mu dan Engkau adalah Tuhanku."

Nabi Muhammad SAW pernah mengingatkan para sahabat-sahabatnya seusai perang badar, dalam sabdanya sang Nabi mengatakan bahwa perang yang baru saja dialami adalah perang yang kecil, dan mereka tengah menuju ke perang yang lebih besar, dan itu harus dihadapi. Para sahabat menjadi heran, perang badar yang sedemikian besar itu dianggap perang kecil, dan akan ada lagi perang yang lebih besar. Dan setelah para Sahabat menanyakan maksud dari sabda Nabi itu. sang nabi menjelaskan bahwa perang besar itu adalah perang melawan hawa nafsu.

Saudara-saudaraku diseluruh penjuru dunia, Lalu, apakah yang terjadi dalam diri kita, apakah akal yang menjadi panglima dalam jiwa ataukah hawa nafsu yang menjadi leadernya? Tentu saja hanya Allah SWT dan kita sendiri yang tahu, siapakah yang sedang berkuasa. Keburukan itu identik dengan ulah hawa nafsu, sedang kebaikan adalah hasil perbuatan akal. Lalu apakah yang kita lakukan akhir akhir ini adalah hasil perbuatan hawa nafsu ataukah akal?

Adalah hal yang tidak mudah memang untuk bisa mengalahkan hawa nafsu dalam diri. Mengingat hawa nafsu yang sedemikian ngototnya untuk bisa selalu tampil eksis dan menjadi yang terdepan dalam memimpin sebuah jiwa. Tentu dari kisah bagaimana nafsu menunjukkan keangkuhannya walau dihadapan penciptanya sendiri, Menjadi kisah bagaimana nafsu memiliki kekuatan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Setiap orang memiliki sisi baik dan sisi buruk, sisi baik dikomandani oleh akal, sedang sisi buruk di pimpin oleh hawa nafsu. Nah, kedua sisi inilah yang menghiasi langkah-langkah hidup seseorang, apakah dia dapat makin memperkokoh sisi baiknya ataukah akan makin menguatkan sisi buruknya.

Perang besar yang diisyaratkan rasulluloh SAW, yaitu perang terhadap hawa nafsu dan merupakan perang yang tak berkesudahan, selama nafas masih bersemayam didalam raga, selama jantung masih berdetak, selama ruh masih ada didalam diri, hawa nafsu akan selalu berusaha untuk tampil sebagai yang terdepan dalam diri manusia. Lantas, siapa yang ada dibalik hawa nafsu? Tentu mereka adalah para pembisik, yaitu Iblis dan seluruh tentaranya.  Hawa nafsu adalah senjata utama yang digunakan iblis untuk mempengaruhi manusia, agar tergelincir dari fitrah, dari cahaya, dari keridhoan Allah. Menuju ke dalam kegelapan dan berkumpul dengan mahluk-mahluk penghuninya.

“ Ya Allah, Tiada kekuatan yang sanggup menolong kami dari segala kejahatan selain Engkau, lindungilah kami dari kejahatan dalam diri kami sendiri, maupun dari kejahatan orang lain dan dari para pembisik. berilah kami anugrah keyakinan dan kekuatan untuk terus berjuang dan melawan segala keburukan dalam diri kami ya Rabb, Tiada Tuhan selain Engkau, Tuhan yang patut disembah dan dimintai pertolongan… “

2 komentar:

kata kita mengatakan...

Alhamdulillah.. terima kasih share ilmunya..

Unknown mengatakan...

Pencerahan yang luar biasa tmakasih min,