Selasa, 20 Desember 2016

Potret di atas meja

Seorang artis tengah dirundung malang, Badannya kurus kering dengan sisa-sisa kecantikan diwajahnya. Lantaran mencandu narkoba dan pergaulan bebas, ia sekarang terserang penyakit maut HIV AIDS. Kini ia hanya bisa berbaring tergolek nyaris sekarat di ranjang rumahnya. Hingga suatu ketika, Seorang teman baik yang datang menjenguk mencoba untuk menghibur dan meneguhkan imannya. Namun dosa-dosa yang telah diperbuatnya benar-benar membutakan mata hati si artis.  Ia putus asa…
“ Aku berdosa,… dosaku banyak..”  akunya memelas,.. “ Aku telah menghancurkan hidupku, keluargaku dan kehidupan banyak orang disekelilingku. Kini aku akan tersiksa di neraka… tak ada lagi yang bisa aku perbuat.. “ ucapnya lirih dengan nafas sedikit tersengal..

Dari sisi tempat tidurnya, sang teman melihat dan menghampiri sebuah potret bergambar gadis kecil yang cantik terpigora diatas meja.. seraya mengangkatnya dia bertanya.. “ Ini Foto siapa?.. “.. mendengar pertanyaan itu sang artis antusias, semangat hidupnya seakan tergerak kembali, “ oh itu foto putriku. Dialah mutiara hidupku, ia satu-satunya yang indah dalam hidupku.. “  lalu teman artis itu bertanya.. “ Apakah kamu akan menolongnya bila ia mendapatkan kesulitan?  Atau bila ia melakukan kesalahan besar? Maukah kamu memaafkan dia? Dan apakah kamu masih akan mencintai dia?

“ tentu saja “ jawab si artis antusias. “ Aku akan melakukan apapun demi dia. Mengapa kau lontarkan pertanyaan seperti ini ? “

“ Saya hanya ingin kamu tahu, “ jawab sang teman, “ bahwa Tuhan juga memiliki foto dirimu di atas Meja-Nya “

Wajah artis itu terkesiap. Sudah terlalu lama ia tidak mendengar kata Tuhan, apalagi mengucapkannya.  Sang teman melanjutkan bicaranya… “ Sastrawan Rusia, leo Tolstoy, dalam karyanya last Diaries pernah menulis, …” Kamu selalu saja berpikir tentang orang lain, padahal Tuhan selalu memikirkan kamu… apalagi sesungguhnya, Tuhan itu sering mengunjungi kita, namun kita kerap kali tidak ada dirumah… “


RENUNGAN :

Tuhan memiliki predikat Maha pengasih, maha penyayang, maha pengampun, maha kuasa atas segala sesuatu…  ada petikan kata seperti ini.. “ bila dosamu sebesar danau, maka ampunan Tuhanmu sebesar samudera.. Bila dosamu setinggi gunung.. maka ampunan Tuhanmu setinggi langit… “  ini bukan kata-kata yang tak berdasar dan hanya karangan belaka.. semua agama tentu akan meyakini itu walau dengan cara pandang yang berbeda..  dan dalam Islam hal ini amat sangat diyakini.. hingga salah satu hadist Nabi Muhammad SAW mengatakan :

Dari Anas bin Malik Ra berkata: Aku mendengar Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman, “Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku akan Aku ampuni apa yang telah kamu lakukan. Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu setinggi awan di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula.” (HR. Tirmidzi, ia berkata, ”hadits ini hasan shahih.”)

Sungguh indah bukan janji Allah Tuhan semesta Alam?  Yaitu berupa ampunan untuk anak keturunan Nabi Adam yang memang gampang sekali berbuat kesalahan…

Tidak ada komentar: