Senin, 15 Agustus 2016

Pelajaran dari Sebuah Kepompong

Disebuah ranting semak belukar bergelantung sebuah kepompong yang telah tua, kepompong itu mulai bergerak-gerak, sepertinya kupu-kupu yang ada didalam telah siap untuk menikmati udara bebasnya, sedikit demi sedikit kepompong itu mulai terbuka dan kupu-kupu yang ada didalamnya berusaha sekuat tenaga untuk bisa keluar secepatnya. Namun ternyata perjuangan kupu-kupu itu tidaklah mudah, butuh beberapa saat lamanya untuk dapat terbebas.
Hingga lewatlah seorang manusia yang lalu berhenti dan mengamati apa yang terjadi pada kepompong itu. setelah beberapa saat menunggu kupu-kupu itu belum juga bisa keluar, manusia itu merasa kasihan dan akhirnya memutuskan untuk menolongnya. Dan dengan menggunakan pengungkit yang terbuat dari kayu kecil, akhirnya ia berhasil membuka kepompong itu. 

Namun apa yang terjadi? Sayap-sayap kupu-kupu itu terkulai lemah dan kupu-kupu itu tak sanggup untuk terbang..  ternyata manusia itu tidak sadar, bahwa menolong kupu-kupu untuk keluar dari kepompongnya adalah tindakan salah, karena gerakan-gerakan untuk keluar dari kepompong itulah secara alamiah yang justru dapat menguatkan sayap-sayapnya hingga dia bisa menggunakannya untuk terbang.

Ilustrasi diatas sama juga seperti Seseorang yang berhasil menghadapi permasalahan yang dihadapinya dengan menggunakan kekuatan pikiran dan tenaganya sendiri ibarat kupu-kupu yang keluar dari kepompongnya dan lalu terbang bebas.  Hingga akhirnya ia sanggup berkata.. “ Ternyata jiwaku lebih besar dari permasalahan yang aku hadapi.. “

1 komentar: