Rabu, 27 April 2016

Jika Yang Muda telah jauh dari Masjid

Ini sebuah contoh dalam kehidupan nyata, Dikota dimana saya tinggal, Ada masjid yang letaknya kebetulan berseberangan jalan dengan semacam tempat karaoke yang dibuat semi terbuka. karena hampir setiap hari saya melewati jalan itu, otomatis saya bisa dengan jelas melihat aktifitas dikedua tempat itu. Namanya juga masjid dan tempat hiburan, jelas beda, yang satu dari speaker melantunkan dzikir dan bacaan Al-Quran, sementara yang disebrang jalan dengan musik irama menghentaknya serta suara suara gelak tawa
. Untuk pengunjung, sudah pasti dapat ditebak, Masjid hanya didominasi oleh orang-orang beruban, yang bahkan ada diantaranya untuk berdiri dari sujud atau sebaliknya saja sudah kesulitan.  Sementara disebrang jalan dipenuhi oleh kawula muda yang duduk-duduk melingkar di meja-meja kecil yang berjajar yang diatasnya ada berbagai jenis minuman dan segala sesuatunya.  Saya juga lihat sepintas dari cara berpakaian khususnya untuk remaja putri, sangat terlihat tidak mencerminkan sebagai seorang muslimah... dalam benak saya terbersit satu tanda tanya, apakah mereka juga seorang muslim?   

Dari waktu ke waktu saya terus berpikir dan takut sekali membenarkan kesimpulan yang ada dibenak saya.. bahwa kalangan remaja mulai lebih dekat dan asyik dengan dunia ketimbang dengan Rabbnya..  mereka lebih menyukai berbagai kesenangan duniawi ketimbang memikirkan masa depan yang hakiki.. berkali-kali saya mencoba menepis anggapan itu, namun kenyataannya, yang dapat saya amati keseharian memang cenderung seperti itu. 

Suatu ketika saya melihat pola kehidupan disisi yang lain. Remaja-remaja disini begitu islaminya, cara berbusana, cara bertutur kata, Cara mereka bergaul dan mereka tampak sekali lebih senang membaca Al-Quran dan mempelajari Ilmu-ilmu agama ketimbang ngobrol yang tidak ada juntrungnya. Namun sayangnya itu hanya saya lihat di tempat ini.  PESANTREN.

Bicara soal Akhirat memang dianggap sesuatu yang terlalu berlebihan dikalangan remaja,  karena sebagian mereka beranggapan, jalan hidup mereka masihlah teramat panjang, mumpung masih muda mari berfoya-foya, bersenang senang dengan dunia dengan segala tingkah lakunya..  mungkin Begitulah kurang lebih dalam benaknya. Soal Akhirat, mereka berkeyakinan, bahwa waktu yang ideal untuk mulai mendekat ke Masjid ketika rambut telah dominan dengan uban.  Padahal, siapa yang berani jamin masih ada hari esok untuknya?

Islam adalah agama besar, tapi bila keadaan ini terus berlarut-larut.. dimana generasi mudanya lebih akrab dan dekat pada kesenangan dunia dan menjauh dari aktifitas rohani, tidaklah mustahil, Islam akan besar secara kuantitasnya saja, Namun menjadi pertanyaan besar soal kualitasnya. Islamnya hanya Islam secara Administrasi yang tertulis jelas dalam KTP.

Sebenarnya bukan masalah besar dan tidaknya, banyak pengikut atau tidaknya, namun semua berpulang dari masing masing pribadi yang mengaku dirinya Islam.  Sungguh banyak prediksi Nabi Muhammad SAW terhadap prilaku umatnya diakhir jaman, yang ternyata itu benar-benar terjadi. Berikut beberapa sabda Nabi Muhammad SAW tentang penyakit bathin yang ternyata telah banyak diderita oleh orang-orang Islam akhir  jaman.

“ Kelak akan menimpa umatku penyakit umat-umat terdahulu yaitu penyakit sombong, kufur nikmat dan lupa daratan dalam memperoleh kenikmatan. Mereka berlomba mengumpulkan harta dan bermegah-megahan dengan harta. Mereka terjerumus dalam jurang kesenangan dunia, saling bermusuhan dan saling iri, dengki, dan dendam sehingga mereka melakukan kezaliman (melampaui batas). (HR. Al Hakim)

“ Ada dua golongan dari penghuni neraka yang Aku tidak sampai melihat mereka yaitu suatu kaum yang menyandang pecut seperti ekor sapi (yang) dipakai untuk memukuli orang-orang dan wanita-wanita berpakaian mini, telanjang. Mereka melenggang bergoyang. Rambutnya ibarat punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga atau mencium harumnya surga yang sebenarnya dapat dirasakan dari jarak sekian sekian. (HR. Muslim) “

Nasehat dan petunjuk jalan ke surga telah diturunkan, namun bila tetap tidak mau mengindahkannya.. sampai-sampai Nabi bersabda…

“ Kalau kamu sudah tidak punya rasa malu lagi, lakukanlah apa yang kamu kehendaki. (HR. Bukhari) “

Tidak ada komentar: