Senin, 26 Januari 2015

Disini Letak cinta?

Saya pernah membaca di sebuah artikel di sebuah diblog, tapi saya lupa linknya.  Intinya, artikel itu membahas tentang sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan yang berhasil menemukan dimana sebenarnya Letak cinta itu.. Dalam bahasannya disebutkan, letak cinta itu ternyata ada didalam otak. Segala sesuatu yang menyangkut penalaran perasaan pemikiran baik yang logis maupun yang lebih bersifat intuitif semua ada didalam otak, sebagaimana cara kerja otak yang dibagi menjadi 2, otak kanan dan otak kiri. otak kanan yang memiliki kemampuan yang mencakup hal-hal yang tidak logis dan lebih ke hal yang intuisi
yaitu kemampuan untuk mengetahui insight tanpa penalaran sadar, musik, puisi, seni dan segala bentuk keindahan lainnya, dan juga dalam hal persepsi holistik. Sementara itu otak kiri bertugas mengurai dan merakit kembali konsep-konsep kemudian diolah kedalam penalaran logis. Dalam penelitian tersebut, Cinta yang terletak didalam otak itu ternyata letaknya berdampingan dengan pemicu nafsu. dan keduanya hanya dipisah dengan pembatas yang tipis.    

Cinta dan hawa nafsu hanya tersekat tirai tipis dan nyaris menyatu… Virus cinta itu adalah hawa nafsu, sedikit sekali orang yang bisa lolos dari jeratan hawa nafsu ketika mulai bersinggungan dengan cinta… dengan melakukan hal-hal yang sebenarnya menyederai cinta… namun tetap saja berdalih dan melakukan pembenaran bahwa itu bagian dari cinta.. Cinta diturunkan tentu untuk tujuan yang baik.. dan idealnya, cinta harus tetap dibiarkan putih bersih dan terlindungi.. melindungi cinta dengan iman, dan membungkusnya dengan takwa kepada sang pembuat-Nya… mengerti, memahami dan berani melakukan norma-norma yang harus ditaati… hingga cinta sampai dengan selamat pada titik akhir, yang akan membawa kebahagiaan dan kedamaian bagi pelakunya dan itu tentu hal yang disukai sang pembuat cinta..

Sama saja,  Orang yang lagi jatuh Cinta yang sejatuh jatuhnya, dengan orang yang di injeksi dengan cairan pemati rasa dengan dosis tinggi.   cinta yang ibarat cairan pemati rasa itu menyebar dan melumpuhkan syaraf-syaraf sadar di otak dan benar benar memukul mundur logika yang jadi benteng terdepan tubuh untuk mereaksi sesuatu.  Ketika mata melihat warna Hitam yang akhirnya dibilang putih.. ketika lidah tak bisa lagi bedakan rasa pahit yang katanya manis, racun  dianggap madu… duduk ditrotoar asal bersama katanya seperti duduk-duduk ditepian Niagara... tiduran dibawah jembatan bak dihotel bintang 5.. kecebur selokan, asal berdua katanya bak mandi sauna… sampai kecoak lho dikira kupu-kupu… dan nyatanya ketangkep hansip waktu pacaranpun dibilang kejadian yang so sweet dan malah bikin bahagia ..  hehe.  Dan Endingnya bisa ditebak kalau Cinta yang sudah sedemikian butanya.. melakukan hal yang dilarang pun sudah dianggap hal yang lumrah dan wajar-wajar saja.. Nah disaat itulah tabir antara cinta dan hawa nafsu mulai tersingkap.

Ternyata Nabi Muhammad SAW, telah mengingatkan hal itu, seperti yang diriwayatkan HR. Abu Dawud dan Ahmad, “…Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli… “

Sekarang yang jadi pertanyaannya, akankah kita bisa tegar menjadi pengemban amanah untuk tetap setia memperlakukan cinta sebagaimana mestinya? Atau akankah kita dengan sengaja menyingkap tirai tipis penyekat antara cinta dan nafsu itu, dan memperlakukan cinta dengan sesuka hati kita?  Cinta yang terbungkus dengan nafsu itulah yang akan mengantar manusia menuju ke tidak ridhoan Pencipta.

Tidak ada komentar: