Rabu, 28 Desember 2016

Para Istri, Ayo koleksi keberkahan dari mencuci

Suatu hari seorang suami mengadu kepada orang tuanya. Dia mengadukan istrinya yang akhir-akhir ini telah berubah sifat, istrinya mudah sekali marah dan tidak jarang karena hanya hal sepele akhirnya menjadi pertengkaran besar. Lalu orang tua seorang suami  itu bertanya, “ Apakah dari awal menikah isterimu memiliki sifat pemarah seperti itu nak? “  “ Oh tidak, dia tidak menjadi pemarah seperti sekarang ini “ jawab suami itu.  “ Atau mungkin kamu yang memang berbuat salah padanya hingga dia marah seperti itu nak?
Tanya orang tuanya lagi… “ tidak juga pak, bu, bahkan saya adalah suami yang paling penyabar..” jawabnya lagi..   setelah sekian lama tanya jawab, orang tuanya bertanya lagi, “ apa hal yang paling sering kamu lakukan akhir-akhir ini?  “Saya sering membantunya, mulai masak sampai dengan mencuci baju? 
“ Oh ya?!, Apa semua baju istrimu, kamu yang juga mencucinya ? “
“ iya “ jawabnya
“ Termasuk pakaian dalam istrimu !? “
“ Iya “ jawab seorang suami itu tak ragu..
“ Nah, ketahuan sekarang!, Nak, dalam adat kebiasaan kita di jawa, itu hal yang tidak boleh dilakukan, tidak seharusnya kamu yang mencuci baju istrimu, apalagi sampai sampai sesuatu yang dipakai didalam kamu juga yang mencucinya, pantas saja istrimu jadi berani sama kamu.. “ kata orang tuanya
“ oh jadi begitu ya pak, bu “
“ iya nak, tinggalkan kebiasaan itu…

Seminggu kemudian………

“ benar pak, bu… walau secara tidak langsung, ternyata dia tidak marah lagi sama saya.. “
“ Oh, ya?  Lalu bagaimana istrimu setelah melihat kamu tidak membantu pekerjaannya itu lagi? “
“ Soal pekerjaannya saya terus membantunya pak, bu, tapi saya punya cara yang ternyata itu berhasil “
“ caranya bagaimana? “ tanya orang tuanya..

Mulai minggu kemarin sepulang dari sini, saya langsung beli mesin cuci, nah karena yang nyuci itu bukan saya langsung, sekarang marahnya dia sering nggebrak2 mesin cucinya..  setidaknya amarahnya tidak langsung ke saya..  wkwkwkwk “ katanya puas…

“ Nak, kalau bisa kamu kirim saja ke laundry ya, biar yang disemprot istrimu tukang cuci laundrinya“ kata ibu dengan wajah sewot…

RENUNGAN

Cerita diatas memang terkesan lelucon, tapi sebenarnya hal itu memanglah benar, itu adalah petuah turun temurun dari nenek moyang dulu, bahwa tidak sepantasnyalah seorang suami yang tugasnya mencari nafkah,  sampai ikut mencuci baju istrinya sampai-sampai itu adalah sesuatu yang dipakai didalam.  Jika ditilik dari kaca mata pandang agama, Suami yang membantu urusan utama isteri itu sama halnya mengurangi kesempatan istri mendapatkan kebaikan untuknya, mencuci memasak dan melayani suami itu adalah sebagai bentuk amal sholehah bagi istri.  Istri yang baik tentunya akan menolak dengan keras hal itu, karena dia ingin hadiah dan keridhoan Allah SWT untuknya karena taat dan berbakti kepada seorang suami.

“ Abdullah Bin Masud r.a. meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda: “Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah SWT mencatat baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya, bahkan segala sesuatu yang disinari matahari akan memintakan ampunan baginya, dan Allah s.w.t. mengangkat seribu derajat untuknya.”

Nah, ayo para istri-istri semua, cuci sebanyak banyaknya.. dan raih semua pahalanya..  hehe.. semangat!!

2 komentar:

Anonim mengatakan...

ayo para istri,, semangatlah melayani suamimu.. termasuk mencuci pakaiannya.. kalo perlu celana yg mereka pakai saat ini suruh lepas sekarang juga.. yukk.. cuci.. dan dapatkan segala keberkahan dari yang anda lakukan.. pengabdian anda terhadap suami anda yg anda cintaii..

Fanny mengatakan...

Adat yg bikin wanita jd budak!!!